Sorogan, Metode Efektif dalam Meningkatkan Kualitas Maharah Kalam

Berbicara merupakan bagian dari keterampilan dasar berbahasa yang dipelajari oleh siswa, sehingga keterampilan ini dianggap sebagai sebuah bagian primordial dalam mempelajari bahasa asing termasuk Bahasa Arab. Dalam Bahasa Arab keterampilan berbicara disebut dengan Maharah kalam. Maharah kalam adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata sebagai bentuk pengeskpresian pikiran berupa gagasan, opini, atau perasaan kepada lawan bicara.

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, Maharah Kalam memegang peranan penting dalam pemahaman peserta didik untuk berbahasa Arab. Itu semua tak terlepas dari tujuan pokok sebuah bahasa sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, banyak pondok pesantren dan tempat pelatihan Bahasa Arab menjadikan Maharah Kalam sebagai keterampilan awal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam kurikulumnya. Namun faktanya, masih banyak pondok pesantren dan tempat pelatihan Bahasa Arab belum dapat menerapkan kurikulum ini secara optimal.

Fenomena pembelajaran Bahasa Arab sebenarnya sampai sekarang masih menjadi problematika dan dilematis bagi masyarakat Indonesia. Pelbagai metode pembelajaran Bahasa Arab sebagai bahasa asing yang sudah diterapkan ternyata belum ada yang mampu dalam berkomunikasi secara aktif dan efektif. Perubahan demi perubahan kurikulum yang sering di-klaim akan memberikan paradigma baru dalam pembelajaran juga belum mampu memberikan pencerahan karena tidak diiringi dengan pembenahan aspek-aspek lainnya, seperti, peningkatan kualitas tenaga pengajar dan pengadaan sarana prasarana yang menunjang.

Selain mewajibkan setiap peserta didik berkomunikasi secara aktif, pengajar juga dapat menerapkan sistem sorogan untuk meningkatkan kualitas maharah kalam peserta didik. Sorogan berasal dari kata sorog (jawa) yang berarti menyodorkan. Dengan menggunakan metode sorogan, peserta didik diharuskan mampu menguasai cara pembacaan dan penerjemahan secara tepat dan hanya boleh menerima tambahan jika telah mengulang-ulang pembelajaran sebelumnya sampai memahami secara mendalam.

Dengan metode ini, setiap peserta didik akan mendapat kesempatan untuk belajar secara lansung kepada pengajar atau ustadz tertentu yang ahli dalam mengkaji literatur Bahasa Arab. Melalui metode ini, pengajar dapat mengawasi, membimbing, dan menilai kemampuan peserta didik secara langsung dan optimal. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan kualitas kebahasaan peserta didik. Hal ini tentunya menuntut kerajinan.kesabaran, dan kedisiplinan peserta didik.

Tentunya selain sangat efektif menunjang kemampuan membaca, sorogan juga dapat menjadi wadah pengembangan yang cukup efektif untuk maharah kalam. Disebabkan kemampuan berbahasa secara aktif tidak hanya menuntut peserta didik untuk dapat berkomunikasi saja, namun dapat mengaplikasikan susunan struktur bahasa, gaya bahasa, dan ekspresi yang biasa digunakan oleh penutur aslinya.

Melalui pengaplikasian metode sorogan ini secara konsisten, peserta didik akan mampu memahami struktur kebahasaan, mengetahui uslub-uslub (gaya bahasa) Bahasa Arab, dan memperkaya pembendaharaan kosakata secara optimal. Kemudian, peserta didik dapat mengaplikasikan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari dengan berkomunikasi satu sama lain secara langsung. Pengajar juga dapat memberikan perbaikan dan mengetahui perkembangan kualitas peserta didik secara efisien, sebab evaluasi kebahasaan bisa diulas ketika sorogan dilaksanakan.

oleh: departemen kajian aksi dan strategi HMPS PBA 2022

Liputan Terkait